Kamis, 18 Oktober 2007

“ HAKEKAT MENDAKI GUNUNG ADALAH

BERANGKAT DENGAN SELAMAT, PULANG JUGA SELAMAT.

CARANYA DENGAN MENYESUAIKAN DIRI SEBAIK MUNGKIN DENGAN ALAM, TIDAK DENGAN MENGADU KEKUATAN MELAWAN ALAM”

Perjalanan di alam bebas pada saat ini sudah umum dilakukan dengan berbagai alasan dan latar belakang, misalnya untuk olahraga, hobi, penelitian, pelatihan, pengajaran, atau sekedar meluangkan waktu untuk mengatasi kepenatan aktivitas sehari-hari. Perjalanan di alam bebas seperti gunung memiliki sifat yang berbeda dengan olahraga lainnya, yaitu:

  • Olahraga ini merupakan olahraga “sunyi”, tidak ada sambutan tepuk sorak, jika kita sebagai pelaksana (atlet) selesai melaksanakannya. Tidak ada sorotan mata penonton dan riuh tepukan tangan di panggung.

  • Kawan yang berjalan di sebelahnya, di tempat sunyi tersebut, bukanlah lawan yang harus dikalahkan, tetapi teman saling mempercayai nasib dan keselamatan jiwa, disamping kepercayaannya kepada Tuhan.

  • Keteledoran atau kecerobohan dalam olahraga ini, bayarannya tinggi, terkadang harus dibayar dengan jiwa.

Banyak sifat-sifat yang baik yang bisa dipupuk pada anak-anak yang dilatih dalam olahraga ini. Paling tidak sifat percaya diri, karena dia selalu ada di tempat dimana bantuan dari orang lain tidak bisa dia harapkan akan datang dengan cepat, sehingga kemandirian pun dapat ditanamkan melalui kegiatan alam bebas. Dia akan menyadari di tempat yang jauh sunyi itu, bahwa dia hanya bisa menggantungkan nasib dirinya kepada kekuatannya sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Banyaknya kecelakaan yang terjadi pada beberapa gunung, yang menyebabkan jatuh beberapa korban, dikarenakan kurangnya pengetahuan terhadap tempat yang didatangi yang jauh dari pemukiman manusia. Dengan demikian kecelakaan yang mungkin terjadi dapat dihindarkan.

Tidak ada komentar:

mt.pangrango

mt.pangrango