Kita telah kehilangan simfoni burung-burung di pagi hari
berganti jerit riuh kendaraan, manusia-manusia yang berlari
didesak. Didesak-desak
kebutuhan-kebutuhan manusia kini
berlari mengejar materi. tamak.
tak henti. tak hentihenti
Kita telah kehilangan lembut angin
menerbangkan aroma rumput wangi
berganti aroma sampah bertebaran
Kita telah kehilangan murni udara pohon-pohon hijau
Kini hanya tersisa
hutan-hutan yang risau
satwa-satwa yang gelisah
pohon-pohon yang resah
(kapan giliran mereka disesah?)
Kita telah kehilangan senja dan langit berwarna jingga
di hari-hari kita
berganti kini dengan keruh mega
tertutup emisi gas rumah kaca
Kita telah kehilangan musim yang manis
Yang dulu silih berganti dengan teratur
tak seperti kini
hujan dan kemarau tertukar
pada musim yang tak benar
Kita telah kehilangan
Tak terhitung bilangan
Akankah kita kehilangan lagi
anak-anak masa depan
tanpa harapan?
ptrnbjk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar