Kamis, 18 Oktober 2007

hidup itu,... naik gunung...

kenapa? hehe karena saya ingin sekali membahas ini. pengalaman ndaki-ndaki tempat tinggi itu memang belum banyak, tapi, dengan yang sedikit ini, saya ingin sekali berbagi.

hidup itu, naik gunung,.. woops, bukan berarti hidup dihabiskan untuk naik dari satu gunung ke gunung lain, (boleh juga sih, kalo mau..)

berikut, satu per satu hal yang mbikin naik gunung itu selayaknya miniatur dari hidup kita yang akan berakhir di suatu waktu yang entah..

1. Ketika mendaki, di sana, cuma Tuhan yang bisa menolong kita.

tanpa banyak berdoa, mendaki gunung adalah hal yang amat mengkhawatirkan. bayangkan sejuta resiko yang bisa didapat dalam perjalanan naik ato turun. capek, suhu dingin, cidera, tersesat, bertemu 'sesuatu', hewan liar, dan lain-lain-lainnya. walaupun naik berombongan, ngga bisa sepenuhnya mengandalkan kawan2 untuk membantu kalo2 terjadi sesuatu sama saya. justru malah mungkin, kaki yang keseleo, ato tersesat mbikin susah kawan lainnya. maka saya tak pernah lupa ketika menapaki langkah pertama di jalur, bahwa hidup dan mati saya, sampai atau tidaknya saya kembali turun, benar-benar ada di tangan Tuhan. sepenuhnya. tanpa banyak berdoa, saya tidak ingin membayangkan apa-apa yang mungkin terjadi. seperti hidup, sesungguhnya, sebenar-benarnya, hidup dan mati kita, ada ditangannya, sayang sering kita lupa, kalo kita cuma manusia..

2. Jangan tengok belakang!!

yup!menunggu teman yang tertinggal di belakang? duduk dan tunggu. jangan berdiri dan menoleh ke belakang. perjalanan akan terasa jauh, kapan nyampe'nya nengok-nengok mlulu ke belakang? secara ilmiah, kalo lagi jalan trus nengok ke belakang kan bisa kesandung terus jatoh.. ya ga?

pun dalam hidup, ketika terlalu sering menengok ke belakang, membuang terlalu banyak energi untuk melihat segala yang sudah berlalu.. jalani saja hidup.. dont look back. stop it!

sekedar info, di jalur semeru ada sebuah tanjakan, dinamai tanjakan cinta. entah mengapa. mitosnya, jika melalui tanjakan itu sambil memikirkan pacar, gebetan, selingkuhan, ato apalah, tanpa menengok ke belakang, harapan cintanya bisa terkabul..

ketika kemarin saya melewatinya... saya tak henti memikirkan... rupiah-rupiah-rupiah (menyaingi cindy cenora 'aku cinta rupiah')

3. Smangat!!! tapi saya lelah...

Ketinggian 3676 mdpl, dengan kemiringan track nyaris 80 derajat, beban air di ransel, plus udara dingin yang mbikin susah nafas, angin plus debu, semakin menuju puncak, dengan jalur pasir yang kalo ga hati2 bisa ambrol kalo dipijak, fiuuuuhh.... saya lelah, saya ingin menyerah, saya berhenti saja dan tunggu disini..

hmmm, tapi ato semangat. segalanya akan terbayar ketika sampai di puncak sana. melihat samudera di atas langit, dan di atas langit masih ada langit, ayo semangat-semangat!!begitupun hidup kan? harus semangat. bukan hal aneh, seiring bertambahnya usia, tantangan, beban dan pencapaian akan jauh menjelma lebih besar. seringkali saya dihinggapi putus asa, ingin berhenti, lari, escaping, tapi percuma. tantangan harus dihadapi dengan penuh semangat.

kalau sudah sampai puncak, Subhanallah, takkan ada yang mengalahkan rasa takjub pada diri sendiri ketika menyadari... saya bisa melangkahkan kaki sampai di sini..

4. look, whos behind the masks...

apa saya loyal ato pelit? apa saya rajin ato males? apa saya optimis ato pesimis? saya peduli ato egois? saya pelupa ato teliti?

banyak sifat yang sebelumnya ngga saya sangka ada pada saya tiba-tiba muncul dalam keadaan survive. baik survive dari dingin, lapar ato lelah. ego tiba2 menduduki posisi lebih tinggi, ya ngga kaget, kalo yang udah paham, pasti tau, di lapangan, orang bisa keliatan aslinya. makanya ati2 menjaga sikap.. lucu juga tau aslinya orang2 gimana di balik kesehariannya yang pastinya beda banget. hehe, tapi ini juga bisa nambah akrab.

sayang. cuma ini yang bisa saya uraikan, dari buanyak hal yang telah dan pernah saya dapat dari pengalaman mendaki. langit, awan, pohonan, bintang-bintang dan ketinggian adalah hal-hal yang sulit saya dapat ketika melewati gang senpit, jalan layang dan gedung-gedung menjulang..

mungkin kamu-kamu bisa coba mendaki.. rasakan.. ato punya pengalaman lebih seru? berbagilah dengan saya..

Tidak ada komentar:

mt.pangrango

mt.pangrango